Jumat, 31 Juli 2015

PERATURAN PERMAINAN BULU TANGKIS

1.Lapangan
Lapangan harus memenuhi standart yang telah ditetapkan,yang mempunyai ukuran panjang (13,4 m),lebar (6,1 m) untuk ganda dan (5,18 m) untuk tunggal.Wilayah servis  berukuran (1,98 m).Untuk ganda servis dibatasi oleh garis dibelakang yang berjarak (0,76 ).Di samping gambar dan ukuran lapangan bulu tangkis lengkap.
2.Perlengkapan permainan bulu tangkis
Dibawah ini perlengkapan permainan bulu tangkis yang harus dipenuhi pada saat pertandingan berlangsung diantaranya :

*)Raket
Raket harus memenuhi standar yang ditentukan,kalau bisa nyari raket yang berkualitas baik dan cocok dengan hati.Kalau bingung dalam hal memilih raket baca Disini

*)Senar
Dalam hal memilih senar,pastikan memilih senar yang kuat dan berkualitas yang baik,kalu anda memilih senar yang baik pada saat memukul bola tidak gampang putus.

*)Kok (shuttlekok)
Menurut aturan bulu tangkis yang dikeluarkan oleh badan federasi bulu tangkis dunia (BWF),kok mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Harus memiliki  16 buah bulu 
  2. Semua bulu harus memiliki panjang yang sama ,yaitu antara 62 mm dan 70 mm 
  3. Ujung dari bulu-bulu harus membentuk lingkaran dengan panjang diameter antara 58mm dan 68 mm. 
  4. Semua bulu harus tergabung menjadi satu kesatuan yang kuat 
  5. Pangkal kok yang berbentuk setengah bola harus memiliki panjang diameter antar 25 mm dan 28 mm. 
  6. Berat kok seluruhnya harus antara 4,47 gram dan 5,50 gram
*)Sepatu
Kalau anda memilih sepatu sebaiknya memiliki sol karet untuk cengkeraman yang baik,dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik dan teknologi penyebaran guncangan untuk melompat.

*)Kostum
Pilihlah kostum yang bagus,lentur, dan terasa nyaman saat dipakai dalam pertandingan.Pakaian yang lentur dapat mengikuti setiap gerakan dan langkah denga mudah.

3.Sistem perhitungan permainan bulu tangkis
Sistem reli diberlakukan pada bulan Mei 2006.Seseorang pemain akan memenagi pertandingan jika telah memenangi dua set permainan.Sistem perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut :

  1. Satu set terdiri atas 21 poin 
  2. Jika terjadi kedudukan 20 sama otomatis akan terjadi jus 2 permainan akan berakhir pada poin 22 
  3. Jus 2 akan otomatis diberlakukan bila kemudian terjadi lagi kedudukan sama permainan akan berakhir dengan selisih 2 poin 
  4. Jika terjadi kedudukan 29 sama tidak lagi diberlakukan jus permainan akan berakhir pada poin 30
4.Fault
Dalam aturan bulu tangkis menganggap hal-hal berikut sebagai fault (kesalahan) :

  1. Kok jatuh diluar lapangan melewati tengah atau bawah net,gagal melewati net,menyentuh atap atau dinding gedung,menyentuh pemain atau pakaian pemain dan menyentuh benda-benda dan orang lain 
  2. Seorang pemain  menyentuh net atau tiangnya dengan raket bagian tubuh pemain  dan pakaian pemain,menyentuh bidang lapangan lawan dengan raket atau tubuh pemain kecuali memang diijinkan. 
  3. Seorang dengan sengaja mengganggu lawannya dengan aksi tertetu misalnya bersiul atau membuat gerakan tertentu 
  4. Kok ditangkap dan ditahan oleh raket sebelum dipukul 
  5. Kok dipukul oleh dua pemain sebelum melewati net 
  6. Kok dipukul oleh seorang pemain dan rekan pemain tersebut menyentuh raket pemain
PERWASITAN BULUTANGKIS
Ø Wasit Pelaksana
Wasit yang memimpin pertandingan ditunjuk oleh Panitia (wasit PBSI)

  • Keputusan wasit yang memimpin pertandingan mengikat. 
  • Wasit dapat membatalkan keputusan Hakim Garis (Over Rule). 
  • Referee berhak memutuskan segala sesuatu menyangkut pertandingan.
A.       REKOMENDASI KEPADA PETUGAS TEKNIK

1.      Pengenalan (Introduction)

  1. Rekomendasi kepada petugas teknik dikeluarkan oleh BWF dengan harapan untuk menstandarisasi kontrol dari permainan bulutangkis diseluruh negara sesuai dengan peraturannya. 
  2. Tujuan dari rekomendasi ini adalah untuk memberikan advus kepada wasit bagaimana mengontrol suatu pertandingan secara tegas dan adil, tanpa berlebihan, sambil memastikan bahwa, peraturan permainan dipatuhi. Rekomendasi ini juga memberikan petunjuk kepada hakim servis dan hakim garis untuk bagaimana mereka menjalankan tugasnya. 
  3. Semua petugas teknik harus ingat, bahwa permainan ini (the game) adalah untuk pemain.
2.      Petugas dan Keputusannya (Officials and Their Decision)

  1. Seorang wasit melapor kepada dan bertindak dibawah otoritas dari Referee atau kepada petugas yang bertanggung jawab ,bila Referee tidak ada. 
  2. Seorang hakim servis biasanya harus ditunjuk oleh Referee , tetapi dapat diganti oleh Referee atau wasit dengan saling berkonsultasi satu sama lain. 
  3. Hakim garis biasanya harus ditunjuk oleh Referee, tetapi seorang hakim garis dapat diganti oleh Referee atau wasit dengan saling berkonsultasi satu sama lain. 
  4. Suatu keputusan petugas harus bersifat final pada hal-hal yang merupakan fakta dimana petugas itu bertanggung jawab, kecuali jika menurut opini wasit, diluar keragu-raguan yang beralasan bahwa seorang hakim garis secara jelas membuat keputusan yang salah ,wasit harus mengoreksi (overrule) keputusan dari hakim garis tersebut. Jika menurut opini wasit , hakim garis tersebut perlu diganti, wasit harus memanggil Referee. 
  5. Bila petugas lain tidak melohat (unsighted), wassit harus membuat keputusan. Bila keputusan tidak dapat diberikan ,maka harus dinyatakan “ulang’ (let). 
  6. Wasit harus bertanggung jawab sepenuhnya dilapangan dan sekitarnya. Wewenang wasit eksis dari memasuki lapangan sebelum pertandingan sampai dengan meninggalkan lapangan setelah pertandingan.
3.      Rekomendasi Kepada Wasit (Recommendation to Umpires)
a.    Sebelum pertandingan, wasit harus :
·      Memperoleh scoresheet dari Referee
·      Memastikan bahwa alat untuk penghitungan skor yang dipakai berfungsi
·      Melihat,bahwa tiang net berada diatas garis samping untuk ganda
·      Memeriksa ketinggian net dan memastikan tidak ada celah antara ujung dan tiang net.
·      Mengetahui dengan pasti apakah ada peraturan tersendiri atau tambahan (by law) sehubungan dengan shuttle mengenai suatu penghalang.
·      Memastikan ,bahwa hakim servis dan hakim garis mengetahui tugass mereka dan mereka berada pada tempat atau posisi yang benar.
·      Memastikan ,bahwa shuttle yang telah dites dalam jumlah yang cukup tersedia untuk perandingan tersebut untuk menghindari perlambatan (delays) selama permainan.
·      Periksa apakah pakaian pemain sesuai dengan peraturan yang relevan meliputi warna ,desain, huruf, dan iklan. Dan pastikan bahwa setiap pelanggaran dikoreksi. Suatu keputusan bahwa pakaian melanggar aturan harus diberitahukan kepada Referee atau petugas yang tepat sebelum pertandingan atau , jika tidak memungkinkan segera setelah pertandingan.
·      Lakukan tos secara adil (fairly) dan pastikan, bahwa pihak yang menang dan pihak yang kalah secara benar telah melakukan pilihan mereka.
·      Catat, dalam hal ganda, nama pemain yang memulai dikotak servis sebelah kanan. Catatan serupa harus dibuat pada awal setiap game. Ini memungkinkan untuk memeriksa pada setiap saat untuk melihat apakah para pemain berada pada koatak servis yang benar.
b.   Untuk memulai pertandingan, wasit harus mengumumkan pertandingan mempergunakan kalimat pengumuman secara tepat.
c.    Selama Pertandingan, wasit harus :
·      Mempergunakan kata-kata standart.
·      Catat dan sebut skor. Selalu menyebut skor pelaku servis terlebih dahulu.
·      Selama servis dilakukan, jika seorang hakim servis ditunjuk ,secara khusus mengawasi penerima servis. Wasit dapat pula menyebut fault servis jika diperlukan.
·      Jika memungkinkan ,mengawasi status dari peralatan skoring.
·      Angkat tangan kanan diatas kepala wasit, jika bantuan (assistance) dari Referee dibutuhkan.
d.   Bila salah satu pihak kalah dalam suatu rally dan dengan demikian kehilangan haknya untuk terus melakukan servis, disebutkan :
·      “Pindah servis” (“Servis Over”) diikuti oleh skor mendahulukan pihak pelaku servis yang baru ; jika perlu, pada waktu yang bersamaan menunjuk dengan tangan yang tepat kearah pelaku servis yang baru dan kearah kotak servis yang benar.
e.    “Main (Play)” hanya disebut wasit :
·      Untuk mengindikasikan ,bahwa suatu pertandingan atau suatu game dimulai atau suatu game setelah rehat atau pindah tempat harus dilanjutkan.
·      Untuk mengindikasikan ,bahwa permainan dimulai lagi setelah terhenti ; atau
·      Untuk mengindikasikan ,bahwa wasit memerintahkan (menginstruksikan) pemain untuk memulai lagi pertandingan.
f.    “Fault” harus disebut oleh wasit bila suatu “fault” terjadi, kecuali seperti berikut :
·      Suatu fault dari pelaku servis disebut oleh hakim servis dan dinyatakan oleh wasit dengan menyebut “Fault Servis”. Wasit harus menyebut suatu fault dari penerima servis dengan mengatakan “Fault Penerima Servis”
·      Suatu fault terjadi ,untuk mana sebutan dan signal hakim servis memadai.
·      Fault terjadi dan hanya disebut jika klarifikasi diperlukan untuk pemain atau penonton.
g.   Selama setiap game, bila skor yang sedang memimpin mencapai 11 angka, sebut “Pindah Servis” , bila tepat, diikuti langsung oleh skor setelah rally yang menghasilkan angka ke 11 berakhir, diikuti oleh “rehat” tanpa menghiraukan tepuk tangan. Ini merupakan awal dari rehat yang diperbolehkan. Selama setiap rehat, hakim garis, bila ada, harus memastikan bahwa lapangan dipel (dikeringkan) selama rehat.
h.   Dalam rehat selama game, bila skor yang memimpin mencapai angka 11 setelah 40detik berlalu, sebut : “Lapangan.....,20detik”. Ulangi sebutan itu.
i.     Game yang diperpanjang (Extended Game)
·      Bila satu pihak mencapai angka 20 dalam setiap game, sebut : “Match Point” atau “Game Point” seperti diterapkan.
·      Jika satu pihak mencapai angka 29, dalam setiap game dan untuk masing-masing pihak, sebut :”Game Point” seperti diterapkan.
·      Sebutan “Game Point” harus selalu segera mengikuti skor pelaku servis dan mendahului skor penerima servis.
j.     Pada akhir game ,”Game” harus segera disebut setelah rally yang menentukan berakhir, tanpa menghiraukan tepuk tangan.
k.   Setelah game pertama berakhir, sebut :
·      “Game pertama dimenangkan oleh........(nama pemain, atau nama tim dalam suatu kejuaraan beregu)........(skor)”.
l.     Pada akhir setiap game ,hakim servis, bila ada harus memastikan, bahwa lapangan dipel selama rehat dan meletakkan tanda interval jika ada, ditengah dibawah net.
m. Jika suatu game memenangkan partai pertandingan ,sebaliknya sebut :
·      “Partai pertandingan dimenangkan oleh........(nama pemain, nama tim dalam suatu kejuaraan beregu)........(skor)”.
n.   Untuk memulai game kedua, sebut :”Game kedua, kosong sama, main”. Jika terjadi game ketiga, untuk memulai game ketiga, sebut : “Game terakhir, kosong sama, main”.
o.   Setelah pertandingan selesai, segera bawa scoresheet yang telah terisi lengkap kepada Referee.
p.   Keputusan Garis (Line Calls)
·      Hakim garis bertanggung jawab sepenuhnya untuk keputusannya.
·      Jika menurut opini wasit ,diluar keragu-raguan yang beralasan, seorang hakin garis secara jelas telah membuat keputusan yang salah, wasit harus menyebut:
-     “Koreksi Masuk”, jika shuttle telah mendarat “masuk” ; atau
-     “Koreksi Keluar”, jika shuttle telah mendarat “keluar”.
·      Dalam hal tidak ada seorang hakin garis atau hakin garis tidak melihat (unsightned), wasit harus segera menyebut :
-     “Keluar” sebelum menyebut skor bila shuttle mendarat diluar garis ; atau
-     Menyebut skor, bila shuttle mendarat didalam ; atau
-     “Ulang (Let)” bila wasit tidak melihat (unsightned).
q.   Pergantian Shuttle (Change of Shuttle)
·      Pergantian shuttle selama pertandingan harus adil (fair). Wasit harus memutuskan jika shuttle perlu diganti.
·      Sebuah shuttle yang kecepatan atau terbangnya sudah dipengaruhi (dirusak) harus dibuang.
r.     Penundaan Permainan (Suspension of Play)
·      Jika permainan harus ditunda, sebut :”Permainan ditunda” dan catat skor pelaku servis, penerima servis, kotak servis yang benar dan tempat (sisi lapangan). Bila permainan dimulai lagi, catat lamanya (duration) penundaan. Pastikan bahwa para pemain berada diposisi yang benar, dan sebut : “Anda siap?”. Sebut skor dan “main”
s.    Perilaku Buruk (Misconduct)
·      Catat dan laporkan kepada Referee tiap insiden perilaku tidak baik dan tindakan yang telah diambil.
·      Bila wasit harus menangani suatu pelanggaran dengan mengeluarkan suatu peringatan kepada pihak pelanggar dan pada saat bersamaan ,wasit berhak mengeluarkan kartu kuning ,kartu merah, ataupun kartu hitam.

4.      Saran Umum Untuk Mewasiti (General Advice on Umpiring)
a.    Mengetahui dan mengerti Peraturan Permainan Bulutangkis.
b.   Sebut (putuskan) secara tepat ,cepat dan otoritas, tetapi jika kesalahan dibuat, akui itu dan minta maaf dan koreksi kesalahan itu.
c.    Buat semua pengumuman dan penyebutan skor secara jelas dan cukup nyaring agar dapat didengar jelas oleh pemain dan penonton.
d.   Jangan sebut “fault” dan biarkan game berkanjut ,jika suatu keragu-raguan timbul dalam pikiran anda apakah suatu pelanggaran peraturan telah terjadi atau tidak.
e.    Jangan pernah menanyakan penonton atau membiarkan dipengaruhi oleh mereka atau ucapan-ucapan mereka.
f.    Motivasi rekan-rekan petugas teknik anda yang klain, misalnya dengan cara diam-diam mengakui keputusan dari hakim garis dan membangun hubungan kerja yang baik dengan mereka.

5.      Instruksi Untuk Hakim Servis (Instruction to Service Judge)
a.       Hakim servis bertanggung jawab untuk menilai, bahwa pelaku servis melakukan suatu servis yang benar. Jika tidak, sebut “fault” dengan nyaring dan pergunakan signal tangan yang telah diakui untuk mengindikasi jenis dan pelanggaran.
b.      Hakim servis harus duduk disebuah kursi yang rendah dekat dengan tiang net, lebih baik berseberangan dengan wasit.
c.       Wasit bisa mengatur dengan hakim servis untuk melakukan tugas tambahan ,asalkan para pemain diberitahu.

6.      Instruksi Untuk Hakim Garis (Instruction to Line Judge)
a.       Hakim garis harus duduk dikursi diperpanjangan garis mereka pada ujung dan pinggir lapangan dan lebih baik berseberangan dengan wasit.
b.      Seorang hakim garis harus bertanggung jawab sepenuhnya untuk garis yang diperuntukkannya ,kecuali wasit harus meng-overrule keputusan hakim garis.
·      Jika shuttle mendarat diluar, sebut keluar “out” dengan cepat dan suara yang jelas, cukup nyaring untuk didengar oleh pemain dan penonton, dan disaat yang bersamaan memberikan signal dengan merentangkan tangan secara horizontal sehingga wasit dapat melihat dengan jelas.
·      Jika shuttle mendarat didalam, hakim garis jangan mengatakan apa-apa, tetapi menunjuk ke garis dengan tangan kanan.
c.       Jika tidak terlihat, beritahu wasit segera dengan meletakkan kedua tangan untuk menutupi mata.
d.      Jangan menyebut atau memberikan signal sampai shuttle menyentuh lantai.
e.       Penyebutan harus selalu dibuat, dan tidak ada antisipasi dibuat kepada keputusan wasit, misalnya bahwa shuttle mengenai seorang pemain.

Teknik Service dan Teknik Pukulan Dalam Bulu Tangkis
Teknik Service. Pukulan Service adalah pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal sebagai pembuka permainan. Ada beberapa macam bentuk pukulan service permainan bulu tangkis, yaitu:
  
Pukulan Service Pendek (Short Service)
Apa yang dimaksud dengan Service Pendek ? Service pendek adalah pukulan service dengan mengarahkan shuttlecock ke sudut titik perpotongan antara garis service depan dengan garis tengah dengan garis service dan garis tepi. Jalanya shuttlecock menyusur tipis melewati net.

Pukulan Service Panjang (Lob/Clear)
Apa yang dimaksud dengan Service panjang ? Service panjang adalah pukulan service yang dilakukan dengan menerbangkan shuttlecock setinggi tingginya sehingga jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Service panjang untuk permainan tunggal dilakukan dengan memukul shuttlecock dengan kekuatan yang penuh.
Teknik Pukulan - apa yang dimaksud dengan teknik pukulan ? Teknik pukulan merupakan cara cara melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis/badminton dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan. Macam macam pukulan tersebut, yaitu:

Pukulan Lob (Clear)
Merupakan pukulan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin dan mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan.

Pukulan Drive
Merupakan pukulan untuk menerbangkan shuttlecok secara mendatar, ketinggiannya menyusur di atas net dan lintasannya sejajar dengan lantai. Pada umumnya pukulan ini dilakukan sedikit lebih tinggi dari pinggang dan berada di samping badan.

1 komentar: