Jumat, 31 Juli 2015

Teknik Dasar Renang Gaya Punggung


Renang gaya punggung mulai di kenal  sekitar tahun 1912, ketika pertandingan renang dibagi atas tiga kelas dalam kompetisi nasional dan internasional. Yaitu gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas. Gaya yang dipergunakan pada saat itu adalah gaya punggung elementer atau gaya punggung dengan kedua lengan di atas, dan gerakan kaki katak atau kaki gunting. Setelah diperkenalkan gaya back crowl, bentuk-bentuk lain dari gaya punggung yang bukan back crowl sedikit demi sedikit hilang dari pertandingan renang.
 
Renang Gaya Punggung
Prinsip-prinsip mekanis dari renang gaya punggung sama dengan prinsip-prinsip yang berlaku bagi gaya lainnya. Teknik Dasar Renang gaya punggung dapat diperinci sebagai berikut: 1) posisi badan, 2) gerakan kaki, 3) gerakan lengan, 4) gerakan pengambilan napas, dan 5) koordinsi gerakan keseluruhan.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing teknik daar renang gaya punggung seperti tersebut di atas?

1. Posisi Badan
Start Renang Gaya Punggung
a. Teknik Meluncur
Mengambang dalam posisi tubuh terlentang merupakan salah satu keunggulan yang tampak dalam renang gaya punggung. Bagi pemula, cukup sulit untuk membuat posisi tidur terlentang karena taku tenggelam. Namun ternyata posisi tidur terlentang di atas permukaan air tidak menyebabkan orang tenggelam, malah dapat melakukan pengambilan napas secara leluasa karena posisi wajah selalu di atas permukaan air.
Teknik Meluncur Renang Gaya Punggung
Adapun cara latihan posisi meluncur dalam renang gaya punggung adalah sebagai berikut:
·         Kedua tangan berpegang pada tepi kolam, jarak tangan kanan kiri selebar bahu
·         Kedua kaki dilipat atau dibengkokkan ke atas, sehingga kedua telapak kaki bertumpu pada dinding kolam dengan kuat, kedua lutut ada diantara kedua lengan
·         Kedua lengan melepas pegangan pada tepi kolam, kepala diluruskan ke belakang, dan bersamaan dengan gerakan tersebut kedua kaki mendorong dinding kolam dengan kuat, sehingga tubuh terdorong ke belakang.
·         Wajah tetap di atas permukaan air, dan kedua lengan disisi tubuh
·         Latihan ini dilakukan berkali-kali, sehingga siswa mampu meluncur dengan sikap telentang dengan baik.

b. Bentuk-bentuk pisisi badan meluncur.
1) Tahap persipan
·         Terapung terlentang kedua lengan disamping badan
·         Tarik ibu jari ke atas menyusur ke samping tubuh
·         Ibu jari menyentuh bahu bagian atas
·         Putar pergelangan tangan mengarah ke luar
2) Tahap Pelaksanaan
·         Rentangkan lengan ke arah luar dan ke atas
·         Luruskan lengan, tingginya kira-kira sama dengan bahu.
3) Tahap lanjutan
·         Kedua lengan menempel disamping badan, tubuh rileks sambil merasakan luncuran.
·         Belajar meluncur dengan pelampung, pelampung dipegang dengan kedua tangan lurus di atas kepala
·         Meluncur tanpa pelampung, berdiri dipinggir kolam dan menghadap dinding kolam, doronglah kedua kaki pada lantai kea rah belakang serta kedua lengan kea rah belakang.

2. Gerakan Kaki
a. Teknik Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang gaya punggung sama dengan gerakan gaya bebas, tetapi dilakukan dalam keadaan terlentang. Perenang dapat melakukan latihan gerakan kaki dengan terlentang, kedua lengan di atas kepala.
Teknik Gerakan kaki sebagai berikut:
·         Perenang berdiri di tepi kolam dengan punggung rapat pada dinding kolam, kedua lengan dibengkokkan ke atas agar tangan dapat memegang tepi kolam.
·         Bila ada aba-aba siap, perenang mengangkat kedua kakinya ke atas kearah permukaan air bersama-sama badan. Sehingga badan dan kaki lurus pada permukaan air dengan sikap terlentang.
·         Pada aba-aba “ya” perenang menggerakkan kedua  kaki bergantian ke atas dan ke bawah.
·         Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha, lutut sedikit dibengkokkan dan berakhir dengan kibasan ujung kaki. Gerakannya harus lemas dan tidak kaku, gerakan ke atas dari pada gerakan ke bawah.
Bentuk-bentuk latihan gerakan kaki
Cara melakukan latihan gerakan kaki sebagai berikut:
·         Latihan gerakan kaki sambil duduk
·         Latihan gerakan kaki sambil merentangkan kedua lengan samping
·         Latihan gerakan kaki menggunakan papan peluncur
·         Latihan menggerakkan kaki sambil memegang pinggir kolam.
3. Gerakan Lengan

Teknik gerakan lengan dibagi menjadi tiga fase, yaitu:

         a) Fase Menarik

Gerakan menarik dimulai setelah telapak tangan masuk beberapa inchi dari permukaan air sampai titik maksimal terkukan siku atau telapak tangan tepat berada disamping luar bahu.

         b) Fase mendorong

Gerakan mendorong dimulai dari akhir tarikan, tangan mendorong ke belakang, dank e bawah dalam gerakan seperempat lingkaran.

         c) Fase Istirahat

Gerakan istirahat dimulai dari tangan keluar dari permukaan air dengan ibu jari keluar lebih dahulu. Setelah tangan berada di atas bahu, (lengan tegak lurus dengan bahu), tangan diputar keluar, lalu masuk ke permukaan air dengan jari kelingking terlebih dahulu. Proses istirahat ini harus dilakukan dengan rileks seirama dengan lengan yang bergerak menarik dan mendorong.

Teknik dasar gerakan lengan renang gaya punggung adalah sebagai berikut:
  1. Salah satu ujung kaki dikaitkan dengan setang di tepi kolam, kaki yang lain bertumpu pada dinding kolam agak ke bawah untuk member kukuatan penyangga badan.
  2. Sikap badan terlentang, muka menghadap ke atas  dengan dagu agak ditarik dan kedua lengan di sisi badan
  3. Lengan secara bergantian di ayunkan lurus ke permukaan air melampaui kepala dan masuk ke air  dengan posisi lengan disamping kepala.
  4. Setelah tangan masuk ke dalam air, maka dimulailah gerakan menarik dan mendorong air dengan kuat sehingga lengan lurus di sisi badan
  5. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, hendaknya jari-jari tangan dirapatkan.

Cara melakukan latihan gerakan lengan sebagai berikut

a) Latihan gerakan lengan di darat
b) Latihan gerakan lengan sambil berdiri di dalam air
c) Latihan gerakan lengan dengan menggunakan pelampung di perut

4. Gerakan Pengambilan Napas

Perenang gaya punggung karena kepalanya ada di luar air sepanjang waktu, cara melakukan pernapasan berbeda dengan pernapasan perenang gaya bebas, gaya dada dan gaya kupu-kupu. Ia dapat bernapas dengan terus-menerus. Gerakan pengambilan napas renang gaya punggung adalah mengambil napas pada saat istirahat dari satu lengan dan mengeluarkan napas pada saat istirahat lengan yang lain.

5. Koordinasi Gerakan

Latihan koordinasi renang gaya punggung adalah latihan yang terpadu dari semua unsure gerakan yang ada pada gaya punggung, yaitu mulai dari gerakan meluncur, kemudian dilanjutkan dengan gerakan kaki, lengan dan pernapasan dengan seksama, sehingga gaya punggung yang benar dapat diwujudkan.

6. Start Renang Gaya Punggung

Gaya punggung dilakukan dengan cara mengandalkan gaya punggung dan diselingi dengan gerakan salto disertai dengan gerakan tangan dan kaki. Start dilakukan dengan cara semua perenang berjajar di dalam air dan menghadap ke dinding serta dengan memegang pegangan start.

Teknik start renang gaya punggung adalah sebagai berikut:
  • Posisi tangan dan kaki bergantung sebelum sart dimulai.
  • Tariklah kedua lengan mendekati dinding , kemudian dilanjutkan dengan sikap menolak dengan sikap kepala menengadah
  • Serentak dengan tolakan kaki, kedua lengan diayunkan dan kepala menengadah
  • Ayunan lengan bergerak membuka ke samping
  • Setelak kaki menolak, posisi kedua lengan harus sudah lurus.
  • Ketika tubuh masuk ke permukaan air, lentingkan tubuh sedemikian rupa
  • Posisi tubuh meluncuh di bawah permukaan air.

7. Pembalikan Renang Gaya Punggung

Cara membalik dalam renang gaya punggung dilakuka dengan setengah salto. Teknik berbalik pada renang gaya punggung adalah:
  • Tangan kiri menyentuh dindiong kolam , lutut dibengkokkan dan ditarik
  • Dengan bantuan tarikan tangan, lutut diarahkan ke lengan yang berada didinding kolam
  • Dayungan tangan dan tarikan lutut yang membentuk setengah salto membawa kedua lengan tiba di diding kolam
  • Setibanya kedua lengan di dindangan  kolam, kedua lengan diluruskan ke atas kepala
  • Serentak tolakan kaki dengan meluruskan kedua lengan
  • Serentak tolakan kaki dengan melurus  kab kedua belah lengan
  • Tubuh meluncur dari dinding kolam


PERATURAN PERMAINAN BULU TANGKIS

1.Lapangan
Lapangan harus memenuhi standart yang telah ditetapkan,yang mempunyai ukuran panjang (13,4 m),lebar (6,1 m) untuk ganda dan (5,18 m) untuk tunggal.Wilayah servis  berukuran (1,98 m).Untuk ganda servis dibatasi oleh garis dibelakang yang berjarak (0,76 ).Di samping gambar dan ukuran lapangan bulu tangkis lengkap.
2.Perlengkapan permainan bulu tangkis
Dibawah ini perlengkapan permainan bulu tangkis yang harus dipenuhi pada saat pertandingan berlangsung diantaranya :

*)Raket
Raket harus memenuhi standar yang ditentukan,kalau bisa nyari raket yang berkualitas baik dan cocok dengan hati.Kalau bingung dalam hal memilih raket baca Disini

*)Senar
Dalam hal memilih senar,pastikan memilih senar yang kuat dan berkualitas yang baik,kalu anda memilih senar yang baik pada saat memukul bola tidak gampang putus.

*)Kok (shuttlekok)
Menurut aturan bulu tangkis yang dikeluarkan oleh badan federasi bulu tangkis dunia (BWF),kok mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Harus memiliki  16 buah bulu 
  2. Semua bulu harus memiliki panjang yang sama ,yaitu antara 62 mm dan 70 mm 
  3. Ujung dari bulu-bulu harus membentuk lingkaran dengan panjang diameter antara 58mm dan 68 mm. 
  4. Semua bulu harus tergabung menjadi satu kesatuan yang kuat 
  5. Pangkal kok yang berbentuk setengah bola harus memiliki panjang diameter antar 25 mm dan 28 mm. 
  6. Berat kok seluruhnya harus antara 4,47 gram dan 5,50 gram
*)Sepatu
Kalau anda memilih sepatu sebaiknya memiliki sol karet untuk cengkeraman yang baik,dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik dan teknologi penyebaran guncangan untuk melompat.

*)Kostum
Pilihlah kostum yang bagus,lentur, dan terasa nyaman saat dipakai dalam pertandingan.Pakaian yang lentur dapat mengikuti setiap gerakan dan langkah denga mudah.

3.Sistem perhitungan permainan bulu tangkis
Sistem reli diberlakukan pada bulan Mei 2006.Seseorang pemain akan memenagi pertandingan jika telah memenangi dua set permainan.Sistem perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut :

  1. Satu set terdiri atas 21 poin 
  2. Jika terjadi kedudukan 20 sama otomatis akan terjadi jus 2 permainan akan berakhir pada poin 22 
  3. Jus 2 akan otomatis diberlakukan bila kemudian terjadi lagi kedudukan sama permainan akan berakhir dengan selisih 2 poin 
  4. Jika terjadi kedudukan 29 sama tidak lagi diberlakukan jus permainan akan berakhir pada poin 30
4.Fault
Dalam aturan bulu tangkis menganggap hal-hal berikut sebagai fault (kesalahan) :

  1. Kok jatuh diluar lapangan melewati tengah atau bawah net,gagal melewati net,menyentuh atap atau dinding gedung,menyentuh pemain atau pakaian pemain dan menyentuh benda-benda dan orang lain 
  2. Seorang pemain  menyentuh net atau tiangnya dengan raket bagian tubuh pemain  dan pakaian pemain,menyentuh bidang lapangan lawan dengan raket atau tubuh pemain kecuali memang diijinkan. 
  3. Seorang dengan sengaja mengganggu lawannya dengan aksi tertetu misalnya bersiul atau membuat gerakan tertentu 
  4. Kok ditangkap dan ditahan oleh raket sebelum dipukul 
  5. Kok dipukul oleh dua pemain sebelum melewati net 
  6. Kok dipukul oleh seorang pemain dan rekan pemain tersebut menyentuh raket pemain
PERWASITAN BULUTANGKIS
Ø Wasit Pelaksana
Wasit yang memimpin pertandingan ditunjuk oleh Panitia (wasit PBSI)

  • Keputusan wasit yang memimpin pertandingan mengikat. 
  • Wasit dapat membatalkan keputusan Hakim Garis (Over Rule). 
  • Referee berhak memutuskan segala sesuatu menyangkut pertandingan.
A.       REKOMENDASI KEPADA PETUGAS TEKNIK

1.      Pengenalan (Introduction)

  1. Rekomendasi kepada petugas teknik dikeluarkan oleh BWF dengan harapan untuk menstandarisasi kontrol dari permainan bulutangkis diseluruh negara sesuai dengan peraturannya. 
  2. Tujuan dari rekomendasi ini adalah untuk memberikan advus kepada wasit bagaimana mengontrol suatu pertandingan secara tegas dan adil, tanpa berlebihan, sambil memastikan bahwa, peraturan permainan dipatuhi. Rekomendasi ini juga memberikan petunjuk kepada hakim servis dan hakim garis untuk bagaimana mereka menjalankan tugasnya. 
  3. Semua petugas teknik harus ingat, bahwa permainan ini (the game) adalah untuk pemain.
2.      Petugas dan Keputusannya (Officials and Their Decision)

  1. Seorang wasit melapor kepada dan bertindak dibawah otoritas dari Referee atau kepada petugas yang bertanggung jawab ,bila Referee tidak ada. 
  2. Seorang hakim servis biasanya harus ditunjuk oleh Referee , tetapi dapat diganti oleh Referee atau wasit dengan saling berkonsultasi satu sama lain. 
  3. Hakim garis biasanya harus ditunjuk oleh Referee, tetapi seorang hakim garis dapat diganti oleh Referee atau wasit dengan saling berkonsultasi satu sama lain. 
  4. Suatu keputusan petugas harus bersifat final pada hal-hal yang merupakan fakta dimana petugas itu bertanggung jawab, kecuali jika menurut opini wasit, diluar keragu-raguan yang beralasan bahwa seorang hakim garis secara jelas membuat keputusan yang salah ,wasit harus mengoreksi (overrule) keputusan dari hakim garis tersebut. Jika menurut opini wasit , hakim garis tersebut perlu diganti, wasit harus memanggil Referee. 
  5. Bila petugas lain tidak melohat (unsighted), wassit harus membuat keputusan. Bila keputusan tidak dapat diberikan ,maka harus dinyatakan “ulang’ (let). 
  6. Wasit harus bertanggung jawab sepenuhnya dilapangan dan sekitarnya. Wewenang wasit eksis dari memasuki lapangan sebelum pertandingan sampai dengan meninggalkan lapangan setelah pertandingan.
3.      Rekomendasi Kepada Wasit (Recommendation to Umpires)
a.    Sebelum pertandingan, wasit harus :
·      Memperoleh scoresheet dari Referee
·      Memastikan bahwa alat untuk penghitungan skor yang dipakai berfungsi
·      Melihat,bahwa tiang net berada diatas garis samping untuk ganda
·      Memeriksa ketinggian net dan memastikan tidak ada celah antara ujung dan tiang net.
·      Mengetahui dengan pasti apakah ada peraturan tersendiri atau tambahan (by law) sehubungan dengan shuttle mengenai suatu penghalang.
·      Memastikan ,bahwa hakim servis dan hakim garis mengetahui tugass mereka dan mereka berada pada tempat atau posisi yang benar.
·      Memastikan ,bahwa shuttle yang telah dites dalam jumlah yang cukup tersedia untuk perandingan tersebut untuk menghindari perlambatan (delays) selama permainan.
·      Periksa apakah pakaian pemain sesuai dengan peraturan yang relevan meliputi warna ,desain, huruf, dan iklan. Dan pastikan bahwa setiap pelanggaran dikoreksi. Suatu keputusan bahwa pakaian melanggar aturan harus diberitahukan kepada Referee atau petugas yang tepat sebelum pertandingan atau , jika tidak memungkinkan segera setelah pertandingan.
·      Lakukan tos secara adil (fairly) dan pastikan, bahwa pihak yang menang dan pihak yang kalah secara benar telah melakukan pilihan mereka.
·      Catat, dalam hal ganda, nama pemain yang memulai dikotak servis sebelah kanan. Catatan serupa harus dibuat pada awal setiap game. Ini memungkinkan untuk memeriksa pada setiap saat untuk melihat apakah para pemain berada pada koatak servis yang benar.
b.   Untuk memulai pertandingan, wasit harus mengumumkan pertandingan mempergunakan kalimat pengumuman secara tepat.
c.    Selama Pertandingan, wasit harus :
·      Mempergunakan kata-kata standart.
·      Catat dan sebut skor. Selalu menyebut skor pelaku servis terlebih dahulu.
·      Selama servis dilakukan, jika seorang hakim servis ditunjuk ,secara khusus mengawasi penerima servis. Wasit dapat pula menyebut fault servis jika diperlukan.
·      Jika memungkinkan ,mengawasi status dari peralatan skoring.
·      Angkat tangan kanan diatas kepala wasit, jika bantuan (assistance) dari Referee dibutuhkan.
d.   Bila salah satu pihak kalah dalam suatu rally dan dengan demikian kehilangan haknya untuk terus melakukan servis, disebutkan :
·      “Pindah servis” (“Servis Over”) diikuti oleh skor mendahulukan pihak pelaku servis yang baru ; jika perlu, pada waktu yang bersamaan menunjuk dengan tangan yang tepat kearah pelaku servis yang baru dan kearah kotak servis yang benar.
e.    “Main (Play)” hanya disebut wasit :
·      Untuk mengindikasikan ,bahwa suatu pertandingan atau suatu game dimulai atau suatu game setelah rehat atau pindah tempat harus dilanjutkan.
·      Untuk mengindikasikan ,bahwa permainan dimulai lagi setelah terhenti ; atau
·      Untuk mengindikasikan ,bahwa wasit memerintahkan (menginstruksikan) pemain untuk memulai lagi pertandingan.
f.    “Fault” harus disebut oleh wasit bila suatu “fault” terjadi, kecuali seperti berikut :
·      Suatu fault dari pelaku servis disebut oleh hakim servis dan dinyatakan oleh wasit dengan menyebut “Fault Servis”. Wasit harus menyebut suatu fault dari penerima servis dengan mengatakan “Fault Penerima Servis”
·      Suatu fault terjadi ,untuk mana sebutan dan signal hakim servis memadai.
·      Fault terjadi dan hanya disebut jika klarifikasi diperlukan untuk pemain atau penonton.
g.   Selama setiap game, bila skor yang sedang memimpin mencapai 11 angka, sebut “Pindah Servis” , bila tepat, diikuti langsung oleh skor setelah rally yang menghasilkan angka ke 11 berakhir, diikuti oleh “rehat” tanpa menghiraukan tepuk tangan. Ini merupakan awal dari rehat yang diperbolehkan. Selama setiap rehat, hakim garis, bila ada, harus memastikan bahwa lapangan dipel (dikeringkan) selama rehat.
h.   Dalam rehat selama game, bila skor yang memimpin mencapai angka 11 setelah 40detik berlalu, sebut : “Lapangan.....,20detik”. Ulangi sebutan itu.
i.     Game yang diperpanjang (Extended Game)
·      Bila satu pihak mencapai angka 20 dalam setiap game, sebut : “Match Point” atau “Game Point” seperti diterapkan.
·      Jika satu pihak mencapai angka 29, dalam setiap game dan untuk masing-masing pihak, sebut :”Game Point” seperti diterapkan.
·      Sebutan “Game Point” harus selalu segera mengikuti skor pelaku servis dan mendahului skor penerima servis.
j.     Pada akhir game ,”Game” harus segera disebut setelah rally yang menentukan berakhir, tanpa menghiraukan tepuk tangan.
k.   Setelah game pertama berakhir, sebut :
·      “Game pertama dimenangkan oleh........(nama pemain, atau nama tim dalam suatu kejuaraan beregu)........(skor)”.
l.     Pada akhir setiap game ,hakim servis, bila ada harus memastikan, bahwa lapangan dipel selama rehat dan meletakkan tanda interval jika ada, ditengah dibawah net.
m. Jika suatu game memenangkan partai pertandingan ,sebaliknya sebut :
·      “Partai pertandingan dimenangkan oleh........(nama pemain, nama tim dalam suatu kejuaraan beregu)........(skor)”.
n.   Untuk memulai game kedua, sebut :”Game kedua, kosong sama, main”. Jika terjadi game ketiga, untuk memulai game ketiga, sebut : “Game terakhir, kosong sama, main”.
o.   Setelah pertandingan selesai, segera bawa scoresheet yang telah terisi lengkap kepada Referee.
p.   Keputusan Garis (Line Calls)
·      Hakim garis bertanggung jawab sepenuhnya untuk keputusannya.
·      Jika menurut opini wasit ,diluar keragu-raguan yang beralasan, seorang hakin garis secara jelas telah membuat keputusan yang salah, wasit harus menyebut:
-     “Koreksi Masuk”, jika shuttle telah mendarat “masuk” ; atau
-     “Koreksi Keluar”, jika shuttle telah mendarat “keluar”.
·      Dalam hal tidak ada seorang hakin garis atau hakin garis tidak melihat (unsightned), wasit harus segera menyebut :
-     “Keluar” sebelum menyebut skor bila shuttle mendarat diluar garis ; atau
-     Menyebut skor, bila shuttle mendarat didalam ; atau
-     “Ulang (Let)” bila wasit tidak melihat (unsightned).
q.   Pergantian Shuttle (Change of Shuttle)
·      Pergantian shuttle selama pertandingan harus adil (fair). Wasit harus memutuskan jika shuttle perlu diganti.
·      Sebuah shuttle yang kecepatan atau terbangnya sudah dipengaruhi (dirusak) harus dibuang.
r.     Penundaan Permainan (Suspension of Play)
·      Jika permainan harus ditunda, sebut :”Permainan ditunda” dan catat skor pelaku servis, penerima servis, kotak servis yang benar dan tempat (sisi lapangan). Bila permainan dimulai lagi, catat lamanya (duration) penundaan. Pastikan bahwa para pemain berada diposisi yang benar, dan sebut : “Anda siap?”. Sebut skor dan “main”
s.    Perilaku Buruk (Misconduct)
·      Catat dan laporkan kepada Referee tiap insiden perilaku tidak baik dan tindakan yang telah diambil.
·      Bila wasit harus menangani suatu pelanggaran dengan mengeluarkan suatu peringatan kepada pihak pelanggar dan pada saat bersamaan ,wasit berhak mengeluarkan kartu kuning ,kartu merah, ataupun kartu hitam.

4.      Saran Umum Untuk Mewasiti (General Advice on Umpiring)
a.    Mengetahui dan mengerti Peraturan Permainan Bulutangkis.
b.   Sebut (putuskan) secara tepat ,cepat dan otoritas, tetapi jika kesalahan dibuat, akui itu dan minta maaf dan koreksi kesalahan itu.
c.    Buat semua pengumuman dan penyebutan skor secara jelas dan cukup nyaring agar dapat didengar jelas oleh pemain dan penonton.
d.   Jangan sebut “fault” dan biarkan game berkanjut ,jika suatu keragu-raguan timbul dalam pikiran anda apakah suatu pelanggaran peraturan telah terjadi atau tidak.
e.    Jangan pernah menanyakan penonton atau membiarkan dipengaruhi oleh mereka atau ucapan-ucapan mereka.
f.    Motivasi rekan-rekan petugas teknik anda yang klain, misalnya dengan cara diam-diam mengakui keputusan dari hakim garis dan membangun hubungan kerja yang baik dengan mereka.

5.      Instruksi Untuk Hakim Servis (Instruction to Service Judge)
a.       Hakim servis bertanggung jawab untuk menilai, bahwa pelaku servis melakukan suatu servis yang benar. Jika tidak, sebut “fault” dengan nyaring dan pergunakan signal tangan yang telah diakui untuk mengindikasi jenis dan pelanggaran.
b.      Hakim servis harus duduk disebuah kursi yang rendah dekat dengan tiang net, lebih baik berseberangan dengan wasit.
c.       Wasit bisa mengatur dengan hakim servis untuk melakukan tugas tambahan ,asalkan para pemain diberitahu.

6.      Instruksi Untuk Hakim Garis (Instruction to Line Judge)
a.       Hakim garis harus duduk dikursi diperpanjangan garis mereka pada ujung dan pinggir lapangan dan lebih baik berseberangan dengan wasit.
b.      Seorang hakim garis harus bertanggung jawab sepenuhnya untuk garis yang diperuntukkannya ,kecuali wasit harus meng-overrule keputusan hakim garis.
·      Jika shuttle mendarat diluar, sebut keluar “out” dengan cepat dan suara yang jelas, cukup nyaring untuk didengar oleh pemain dan penonton, dan disaat yang bersamaan memberikan signal dengan merentangkan tangan secara horizontal sehingga wasit dapat melihat dengan jelas.
·      Jika shuttle mendarat didalam, hakim garis jangan mengatakan apa-apa, tetapi menunjuk ke garis dengan tangan kanan.
c.       Jika tidak terlihat, beritahu wasit segera dengan meletakkan kedua tangan untuk menutupi mata.
d.      Jangan menyebut atau memberikan signal sampai shuttle menyentuh lantai.
e.       Penyebutan harus selalu dibuat, dan tidak ada antisipasi dibuat kepada keputusan wasit, misalnya bahwa shuttle mengenai seorang pemain.

Teknik Service dan Teknik Pukulan Dalam Bulu Tangkis
Teknik Service. Pukulan Service adalah pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal sebagai pembuka permainan. Ada beberapa macam bentuk pukulan service permainan bulu tangkis, yaitu:
  
Pukulan Service Pendek (Short Service)
Apa yang dimaksud dengan Service Pendek ? Service pendek adalah pukulan service dengan mengarahkan shuttlecock ke sudut titik perpotongan antara garis service depan dengan garis tengah dengan garis service dan garis tepi. Jalanya shuttlecock menyusur tipis melewati net.

Pukulan Service Panjang (Lob/Clear)
Apa yang dimaksud dengan Service panjang ? Service panjang adalah pukulan service yang dilakukan dengan menerbangkan shuttlecock setinggi tingginya sehingga jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Service panjang untuk permainan tunggal dilakukan dengan memukul shuttlecock dengan kekuatan yang penuh.
Teknik Pukulan - apa yang dimaksud dengan teknik pukulan ? Teknik pukulan merupakan cara cara melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis/badminton dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan. Macam macam pukulan tersebut, yaitu:

Pukulan Lob (Clear)
Merupakan pukulan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin dan mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan.

Pukulan Drive
Merupakan pukulan untuk menerbangkan shuttlecok secara mendatar, ketinggiannya menyusur di atas net dan lintasannya sejajar dengan lantai. Pada umumnya pukulan ini dilakukan sedikit lebih tinggi dari pinggang dan berada di samping badan.